
Connie, robot yang dapat membantu para tamu menemukan tempat wisata lokal yang menarik, pelayanan hotel hingga restoran ternama. (IBM)
Tak lama lagi akan ada kreasi robot yang tak terbatas. Peneliti dari University of Hannover sedang mengembangkan teknologi baru yang memungkinkan robot mengalami rasa sakit, bernapas serta kedinginan.
Baca Juga : Jepang Akan Mengganti Para Petani Dengan Robot!
Memang masih jauh dari robot dengan perasaan emosional yang bisa menangkap perasaan manusia, tetapi dengan menciptakan sistem terbaru ini, pengembang berharap dapat mengantar generasi baru robotika otonom.
Johannes Kuehn serta Sami Haddadin menjelaskan bagaimana rasa sakit merupakan sistem yang melindungi manusia. Sistem ini lah yang memungkinkan kita mengidentifikasi serta belajar dari rangsangan berbahaya. Demikian pula, robot mesti bisa mendeteksi serta mengklasifikasikan keadaan fisik yang tak terduga serta gangguan, menilai potensi kerusakan yang mereka dapat menyebabkan untuk itu, serta memilih penanggulangan yang tepat.
Kuehn serta Haddadin mempresentasikan karya mereka dalam Konferensi Internasional perihal Robotika serta Otomasi (ICRA) IEEE baru-baru ini di Stockholm. Mereka telah menciptakan sebuah model robot-dengan jaringan saraf yang terinspirasi oleh struktur kulit manusia. Jumlah jari mekanis robot berisi jaringan sensor listrik yang mencerminkan jalur saraf kayak pada jari manusia.
Memungkinkan robot untuk bereaksi terhadap rangsangan eksternal menyakitkan. Robot ini dapat merasa sakit, misalnya, dikala mengalami sakit ringan, lengan robot mundur sedikit, sementara nyeri sedang menghasilkan respon yang lebih jelas.
Robot khusus ini telah diprogram jadi benar-benar pasif dikala berhadapan dengan rasa sakit yang hebat, kayak mengalami pukulan berat. Robot akan cenderung mengalami kerusakan mekanik, sehingga para pengembang memutuskan untuk menonaktifkan semua gerakan dalam kondisi kayak itu untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Sumber : nationalgeographic.co.id
No comments:
Post a Comment